Rabu, 19 September 2007

ASAL USUL WAYANG DARI MANA??

ASAL USUL WAYANG DARI MANA??

Wayang kulit (Puppet Shadow Play) sangat popular di rantau Asia Tenggara. Terdapat berbagai bentuk dan jenis wayang kulit bergantung kepada suasana dan latar belakang masyarakat. Wayang kulit telah ada di Kemboja (Kampuchea) lebih 1000 tahun yang lalu. Di Malaysia, wayang kulit mulai diperkenalkan 300-400 tahun yang silam. Mengikut catatan sejarah wayang kulit pernah dipersembahkan di perkarangan Istana Raja Melayu yang pertama memerintah negeri Kelantan 200 tahun dahulu. Wayang kulit yang tertua di Kemboja dan Thailand telah dipersembahkan oleh sekumpulan yang pandai bertindak pantas, berdiri bersebelahan, setiap seorang memegang sekumpulan kerektor Ramayana di atas kepala mereka. Kerektor-kerektor tersebut lebih 4 kaki tinggi, dan menari secara melintang di belakang skrin yang berukuran 20 kaki panjang dan 8 kaki tinggi. Persembahan ini mungkin satu kerja seni untuk menghibur Raja Khmer di Angkor pada abad ke 10 dan 11 selepas masehi. Wayang kulit gergasi ini adalah untuk persembahan kerabat diraja, tetapi jenis yang lebih mudah dan kecil telah diadakan di Kemboja dan Thailand pada masa kemudian untuk hiburan masyarakat umum. Figura yang dibuat daripada kulit lembu, mempersembahkan watak individu dari Ramayana dan jarang yang lebih daripada 2 kaki tinggi nya.

Wayang Kulit, seni pertunjukan yang sudah cukup tua umurnya, adalah salah satu bagian dari seni pertunjukan Bali yang hingga kini masih tetap digemari oleh masyarakat setempat. Di desa-desa maupun di kota, masyarakat masih sering mempergelarkan Wayang Kulit dalam kaitan dengan upacara agama Hindu, upacara adat Bali, maupun sebagai hiburan semata. Asal-usul Wayang Kulit di Indonesia hingga kini masih diperdebatkan oleh para ahli dan masih belum ada kesepakatan apakah Wayang Kulit memang asli Indonesia, dari India ataupun dari negara lain. Di lingkungan budaya Bali, pertunjukan Wayang Kulit diperkirakan sudah ada sejak sekitar abad ke IX. Dalam prasasti Bebetin yang berangka tahun Çaka 818 ( 896 M), dari zaman pemerintahan raja Ugrasena di Bali, ditemukan sejumlah istilah seni pertunjukan yang diyakini berarti wayang atau pertunjukan wayang Sejak masa lampau pertunjukan Wayang Kulit menjadi salah satu media pendidikan informal bagi warga masyarakat. Betapa tidak, pertunjukan Wayang Kulit yang memadukan berbagai unsur seni rupa, sastra, gerak dan suara, dalam pementasannya tidak saja menampilkan lakon-lakon literer yang diambil dari karya-karya sastra klasik terutama Mahabrata dan Ramayana, kesenian ini juga menyajikan petuah-petuah mengenai nilai-nilai moral, spiritual dan sosial sehingga masyarakat yang buta huruf akan memperoleh ajaran-ajaran tatwa, yadnya, etika dan lain-lain. Oleh masyarakat penonton semuanya ini dijadikan pedoman dan tuntunan bagi kehidupan mereka sehari-hari.

Sumber : http://www.babadbali.com/seni/wayang/wayang-kulit.htm

Tidak ada komentar: