Jumat, 30 November 2007
Persiapan Pameran TD 2 @ Tarumanagara
Semoga blog kami bermanfaat untuk orang-orang yang membutuhkan informasi mengenai Wenter Kresno..
Berikut ini adalah persiapan Stand Pameran TD 2 kelompok Gang Geng Gong:
Ini adalah ornamen jawa yang kami gunakan untuk melambangkan Wenter Kresno
Kemudian ini adalah sketsa wayang Wenter Kresno
Jajanan Sekolah Pakai Pewarna Tekstil
Semarang, 16 September 2004 15:06
Wakil Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah dr Budihardja, MPH DTM mengatakan, makanan jajanan yang dijual di sekolah diduga banyak yang menggunakan zat pewarna tekstil.
"Jika ada makanan yang warnanya mencolok, jelas makanan jajanan itu menggunakan zat pewarna yang biasa digunakan untuk tekstil," katanya di Semarang, Kamis.
Ia mengatakan, makanan jajanan sekolah yang menggunakan zat pewarna tekstil tersebut jika dikonsumsi dapat menimbulkan penyakit seperti kanker, bahkan bisa merenggut jiwa.
Dia mengakui sulit mengawasi para penjual makanan jajanan sekolah yang kebanyakan dilakukan secara kecil-kecilan yang bertaburan di kampung-kampung.
Para penjual makanan jajanan sekolah itu tak tahu risiko kesehatan yang bakal ditimbulkan dengan mengonsumsi makanan yang menggunakan zat pewarna tekstil, katanya.
"Mereka semata-mata berorientasi keuntungan dengan memberi produksi makanannya dengan zat pewarna tekstil agar kelihatan mencolok, sehingga dapat menarik minat pembeli," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau para penjual makanan jajanan sekolah jangan menggunakan zat pewarna tekstil agar tidak membayakan kesehatan konsumen.
"Kita memang menghadapi kendala jika ingin mengubah perilaku penjulan makanan jajanan sekolah yang menggunakan zat pewarna tekstil. Kita bisanya hanya mengimbau belaka," katanya.
Ia menyarankan para penjual makanan jajanan sekolah untuk menggunakan zat pewarna natural yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, karena tidak membayakan kesehatan dan jiwa konsumen.
Biasanya, kata dia, makanan jajanan yang menggunakan zat pewarna natural itu warnanya tidak mencolok, bukan seperti makanan jajanan yang menggunakan pewarna tekstil.
"Kita minta orang tua memberitahu anak-anaknya agar jangan sembarangan membeli makanan jajanan sekolah demi kesehatan anak-anak mereka," katanya. [Tma, Ant]
Sumber: http://www.gatra.com/2004-09-17/artikel.php?pil=23&id=45994
Limbah Pewarna Pakaian cemari Bengawan Solo
Tim Ekspedisi Bengawan Solo Kompas 2007 menyaksikan kondisi air yang seperti itu saat mengarungi Bengawan Solo sejak Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, hingga Dusun Gawan, Desa Tanon, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Selasa (12/6).
Pengarungan sungai menggunakan dua perahu karet milik Pangkalan Marinir Surabaya juga menyertakan empat personelnya, yakni Sersan Satu Ali Akbar, Kopral Kepala Petrus Blegur, Kopral Dua Eko Yulianto, dan Kopral Dua A. Rifai.
Kemarin, pengarungan dilakukan untuk jarak 43,5 kilometer dengan waktu tempuh delapan jam 25 menit. Lamanya perjalanan ini juga akibat di beberapa titik air sungai cukup dangkal.
Pewarna tekstil
Limbah terlihat di sekitar Dusun Bacem, Desa Langenharjo, Kecamatan Serengan, Surakarta, hingga ke hilir. Limbah bahan pewarna tekstil mulai mencemari sungai di sekitar Dusun Bacem. Industri peternakan juga membuang limbah ke sungai secara mencolok.
Selama perjalanan, kali pertama yang airnya tampak berwarna coklat kehitaman dan bermuara ke Bengawan Solo adalah Kali Premulung (dikenal juga sebagai Kali Wingko). Limbah itu berasal dari industri rumah tangga pengecatan batik di Laweyan, Surakarta. Selain mencemari kali, limbah itu juga mencemari udara karena menebarkan bau tak sedap.
Kali Pepe yang bermuara lebih ke hilir Bengawan Solo, tepatnya di Kampung Sewu, Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Surakarta, mengalirkan air berwarna ungu. Sugino (59), warga setempat, menjelaskan, limbah itu berasal dari industri pengecatan dan pencetakan batik di Pasar Kliwon, Semanggi, Surakarta.
Pemandangan serupa terlihat di beberapa kali setelahnya yang bermuara ke Bengawan Solo.
Ahli lingkungan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Sulastoro, yang turut serta dalam ekspedisi, menjelaskan, limbah industri batik pada umumnya mengandung zat beracun, seperti Natrium (Na), Cadmium (Cd), dan Chrom (Cr).
Di sejumlah tempat di sisi Bengawan Solo sejak Surakarta hingga Kabupaten Karanganyar, tim juga menyaksikan banyak ikan sapu-sapu (suckermouth) yang mati. Ikan jenis itu biasanya bertahan pada air keruh atau kotor. Sebaliknya, ikan nila dan bader yang banyak ditangkapi masyarakat di bagian hulu tidak lagi ditemukan.
Sulastoro menjelaskan, kemungkinan besar kepekatan limbah sudah melampaui batas toleransi dan daya tahan ikan sapu-sapu.
Sugeng, warga Desa Jatran, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, mengatakan, di aliran Bengawan Solo di dekat permukimannya tidak ada ikan selain ikan sapu-sapu. Sepengetahuannya, hal itu sudah berlangsung selama dua tahun terakhir. Dalam sehari, ketika air surut, Sugeng dapat menangkap 10-20 ikan sapu-sapu.
Logam berat
Seperti Sulastoro, pengajar Fakultas MIPA UNS, Retno Rosariastuti, juga mengatakan, banyaknya populasi ikan sapu-sapu serta tiadanya ikan jenis lain menunjukkan penurunan kualitas air sungai. "Ikan sapu-sapu tahan berada di air berkadar oksigen rendah dan tercemar, sedangkan ikan jenis lain tidak. Ini menunjukkan kualitas air Sungai Bengawan Solo sekitar Sukoharjo, Surakarta, dan Sragen sudah tercemar berat," ujarnya.
Berdasarkan penelitian pada akhir tahun 2006, lanjut Retno, air Sungai Bengawan Solo di sekitar Sukoharjo hingga Sragen sudah tercemar logam berat yang melewati ambang batas, seperti Chrom dan Cadmium.
Perjalanan hari kedelapan tim ekspedisi berakhir di Dusun Nglombo, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen. Rabu (13/6) ini, tim ekspedisi akan melanjutkan penyusuran sungai hingga Ngawi, Jawa Timur.
Sumber : http://www.indowater.org/?kd=detail&row=0&tp=waste&ktg=&latest=&product=&kode=12
Senin, 05 November 2007
Pewarna Tekstil pada makanan?!
Sudah Lama Dilarang
Sejak kapan formalin, boraks, dan pewarna tekstil menyusupi makanan? ''Penyalahgunaannya sudah terjadi sejak lama,'' ungkap Tien Gartini, Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Pangan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Jauh sebelum heboh makanan berformalin dan berboraks menasional, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah peraturan untuk melarangnya. Umur peraturan-peraturan itu bahkan telah dua dekade.
Penggunaan formalin dan boraks pada makanan, misalnya, telah dilarang lewat Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 722/Menkes/Per/IX/88, tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP).
Adapun pewarna tekstil, larangan penggunaannya pada makanan bahkan tiga tahun lebih tua: Tertuang dalam Permenkes No 239/Menkes/Per/V/1985 tentang Zat Warna Tertentu yang Dinyatakan Sebagai Bahan Berbahaya. Bagaimana dengan klorin yang enam bulan terakhir kasusnya mencuat karena digunakan sebagai pemutih beras? ''Badan POM tidak mengizinkan. Menurut Peraturan Menkes No 722/Menkes/Per/IX/88, klorin tidak tercatat sebagai BTP dalam kelompok pemutih dan pematang tepung,'' kata Tien kepada Republika, pekan lalu.
Jadi, telah lama jelas bahwa formalin, boraks, klorin, dan pewarna tekstil bukanlah BTP atau food grade. Tapi mengapa bahan-bahan itu marak digunakan? ''Yang lemah adalah pengawasannya,'' kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Husna Zahir, pekan lalu.
Setelah kasus makanan berformalin merebak, pemerintah kembali buru-buru membuat aturan. Antara lain lewat Peraturan Menteri Perdagangan No 04/M-DAG/PER/2/2006 tentang Distribusi dan Pengawasan Bahan Berbahaya yang diamandemen dengan Peraturan Menteri Perdagangan No 8/M-DAG/PER/6/2006.
Saat ini, kata Tien, bahan-bahan seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan methanil yellow, tak leluasa lagi diperdagangkan secara eceran. Yang boleh memproduksi bahan-bahan tersebut hanya perusahaan yang memiliki izin sebagai produsen bahan berbahaya (PB2).
PB2 ini pun hanya menyalurkannya kepada pengguna akhir bahan berbahaya (PAB2) atau melalui distributor terdaftar bahan berbahaya (DTB2). Impor bahan-bahan berbahaya pun hanya boleh dilakukan importir yang terdaftar sebagai importir produsen bahan berbabahaya (IPB2).
''Peraturan ini ditetapkan dengan maksud agar kasus penggunaan yang salah (misuse) bahan berbahaya pada pangan dapat dicegah. Paling tidak dikurangi dengan cara mengendalikan pasokan bahan berbahaya tersebut melalui mekanisme distribusi yang jelas,'' kata Tien.
Tapi, selain aturan hukum, Husna mengatakan yang juga diperlukan adalah konsistensinya. ''Kalau bicara tata niaga formalin, boraks, dan pewarna tekstil, itu sudah kita lakukan sejak 10 tahun lalu. Tapi, nyatanya masih kita temukan kan'' katanya. Jadi, yang diperlukan memang langkah nyata, bukan sekadar produk hukum yang hanya menjadi macam kertas. run
Pangan Berpewarna Tekstil
Pewarna yang tekstil yang banyak ditemukan digunakan sebagai pewarna makanan adalah methanil yellow dan rhodamin B.
Methanil yellow adalah zat warna sintetis berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk padat atau serbuk. Pewarna ini digunakan untuk pewarna tekstil dan cat. Ciri-ciri makanan yang diberi methanil yellow adalah: berwarna kuning mencolok dan cenderung berpendar, serta banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen --misalnya pada kerupuk.
Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas, berbentuk serbuk kristal merah keunguan, dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar. Ciri-ciri makanan yang menggunakan rhodamin B adalah: mempunyai warna merah mencolok dan cenderung berpendar, namun banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen --misalnya pada kerupuk dan es puter.
Pangan Berklorin
Klorin ada yang berbentuk gas, cair, maupun padat. Klorin yang ditambahkan dengan kalsium hipoklorit yang berbentuk padat, umumnya dikenal sebagai kaporit. Adapun ciri-ciri beras yang mengandung klorin, warnanya sangat putih, tidak seperti beras biasa yang terlihat sedikit buram; secara umum agak licin, namun juga agak kesat; saat direndam, air rendamannya menjadi keputih-putihan; saat beras dipegang dalam keadaan kering, ada serbuk berwarna putih yagn melekat di tangan.
catatan:
Data nomor 1-3 dari Badan POM, nomor 4 dari BPTPH.
Bahan Pengganti Formalin, Boraks, dan Pewarna Tekstil yang Direkomendasikan
Pengawet
- Asam benzoate - Natrium benzoat
- Asam propionat - Natrium bisulfit
- Asam sorbat - Natrium metabisulfit
- Kalium nitrat - Natrium propionat
- Kalium propionat - Natrium sulfit
- Kalium sorbat - Propil p-hidroksibenzoat
Pewarna
- Biru berlian - Kuning FCF
- Chocolate Brown HT - Kuning Kuinolin
- Eritrosin - Merah Allura
- Hijau FCF - Ponceau 4 R
- Indigotin - Tartrazine
- Karmoisin - Hijau S
Pengemulsi, pemantap (stabilizer), pengental
- Sodium Tripolifosfat
- Karagenan
Sumber: Badan POM, dari Permenkes No 722/MenKes/Per/IX/88.
sumber : Koran Replubika Minggu, 25 Nopember 2007
Sabtu, 03 November 2007
Rebusan Kubis Merah Jadi Pewarna Kain
IPTEK Siswa SMP Penemu Teknologi Tingkat Nasional
Rebusan Kubis Merah Jadi Pewarna Kain
SM/Fani Ayudea BERSAMA KELUARGA : Amalia Dwi Ariska (tengah), juara 1 Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional LIPI untuk tingkat SMTP, bersama keluarganya.(30) | |
Dua siswa SMP di Semarang dinobatkan sebagai penemu berskala nasional, bersama delapan orang lainnya. Tepatnya penemu di bidang teknologi tepat guna. Yaitu teknologi yang cocok dengan kebutuhan masyarakat sehingga bisa dimanfaatkan. Berikut laporan Fani Ayudea mengenai kisah dua penemu tersebut. SORE itu Riska (13) mengenakan kaus biru lengan pendek dipadu dengan celana jins biru. Wajahnya tampak segar.
Meski ia baru saja menempuh perjalanan panjang Subang-Semarang, wajah siswi kelas 8h SMP Negeri 5 Semarang tampak ceria. Ia masih bisa bercanda dengan adik semata wayangnya, Andika Wahyu Aysar (10).
Bila dilihat sekilas, tak nampak sesuatu yang istimewa dari penampilan gadis bernama lengkap Amalia Dwi Ariska tersebut. Penampilan gadis kelahiran Semarang, 26 Januari 1994 itu, laiknya remaja-remaja seusianya. Rambut lurus sebahu, berponi, serta mengenakan jepit rambut warna-warni.
Ia tak menggunakan kaca mata minus seperti umumnya para penemu teknologi baru. Polah tingkahnya juga sama seperti remaja putri lainnya. Ia suka membaca novel teenlit dan main game komputer hingga berjam-jam.
Siapa pun tak ada yang menyangka gadis itu seorang penemu. Putri pasangan Drs Suyono dan Letkol Sri Widyastuti SH itu menemukan teknik mewarna kain dengan menggunakan rebusan kubis merah (red cabbage) yang dicampur cairan tawas.
Kubis Merah
Ide penemuan itu berawal dari pelajaran kimia di kelas 7 semester 1. Ketika itu gurunya menyebutkan bahwa kubis merah bisa menjadi pewarna kain. "Tapi waktu itu tidak pernah ada kelanjutan dari pelajaran teori itu. Guru tak mengajari kami dalam praktik. Makanya saya penasaran dan ingin mencobanya sendiri," kata gadis berkulit hitam manis ini.
Kebetulan dia yang bergabung dengan ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) di sekolahnya, ditawari untuk mengikuti Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional untuk Siswa SMTP (Sekolah Menengah Tingkat Pertama) tahun 2007 yang diselenggarakan dalam rangka peringatan 40 tahun Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Saya tanya ke bapak, ikut atau nggak. Kata bapak ikut saja. Akhirnya saya ikut," ujar gadis yang bercita-cita jadi dokter ini. Ia pun teringat dengan si kubis merah yang bisa jadi pewarna pakaian. Dibantu oleh ayah dan kakaknya, Riska melakukan beberapa kali percobaan di rumah. "Bapak yang beli bahan-bahannya di pasar," imbuhnya.
Ia mengerjakan sendiri semua laporan karya ilmiahnya yang berjudul Kubis Merah sebagai Alternatif Indikator Alam Asam dan Basa. "Dari ngetik sampai nge-print semua saya sendiri yang mengerjakan. Saya bahkan begadang sampai pukul satu dini hari," tambah anak kedua dari tiga bersaudara ini.
Menurutnya, pewarna pakaian dari kubis merah ini selain hemat biaya juga gampang mengerjakannya. Riska menjelaskan, pertama-tama kubis merah diiris-iris kemudian direbus dengan air. Lalu ekstraknya disaring. Hasil saringan itulah yang bisa digunakan untuk mewarnai kain.
Untuk mengawetkan warna ketika cairan kubis merah akan dipakai mewarnai kain, tuangkan cairan tawas. "Cairan rebusan kubis merah itu akan berwarna merah muda ketika dicampur dengan larutan asam. Kalau dicampurkan larutan basa, warnanya berubah jadi biru," ujarnya.
Larutan asamnya, lanjut dia, bisa dari larutan air jeruk atau cuka. "Dari larutan buah nanas juga bisa. Itu kan termasuk asam juga," ujar gadis yang mengikuti ekstrakurikuler KIR, seni tari, dan PMR di sekolahnya.
Sumber :http://www.suaramerdeka.com/harian/0708/27/nas07.htm tanggal Senin, 27 Agustus 2007
Minggu, 28 Oktober 2007
Kunjungan ke Departemen Perdagangan
Saat tiba di
Berikut ini beberapa foto di department tersebut:
Minggu, 23 September 2007
Pencarian Data
Jumat, 21 September 2007
Kunjungan Museum Wayang
Pada tanggal 6 September 2007, kami mencari data ke museum wayang mengenai wayang kresno. Disana kami bertemu dengan Bapak Sukro ( kok, mirip nama kacang ye…) kita melihat macam-macam jenis wayang, ada wayang golek,wayang kulit dll. Banyak penjelasan tentang wayang di dalamnya, salah satunya kami berhasil menemukan data wayang kesno,atau nama lainnya khrisna Kami pergi bareng-bareng, 6 orang dan dari kelompok kita semuanya ikut. Museumnya tutup jam 3 sore, jadi kami harus pulang. Sebelum pulang kami berfoto dulu bersama untuk kenang-kenangan (Narzis).. Foto di dalam museum ga bisa krn keadaannya kurang cahaya dan ga ada yang bawa tripod.. >_<
Rabu, 19 September 2007
Wayang Po Te Hi
Wayang Potehi merupakan salah satu kesenian kebudayaan gabungan Tionghoa-Indonesia.
Menurut legenda, seni wayang ini ditemukan oleh pesakitan di sebuah penjara. Lima orang dijatuhi hukuman mati. Empat orang langsung bersedih, tapi orang kelima punya ide cemerlang. Ketimbang bersedih menunggu ajal, lebih baik menghibur diri. Maka, lima orang ini mengambil perkakas yang ada di sel seperti panci dan piring dan mulai menabuhnya sebagai pengiring permainan wayang mereka. Bunyi sedap yang keluar dari tetabuhan darurat ini terdengar juga oleh kaisar, yang akhirnya memberi pengampunan.
Diperkirakan jenis kesenian ini sudah ada pada masa Dinasti Jin yaitu pada abad ke 3-5 Masehi dan berkembang pada Dinasti Song di abad 10-13 M. Wayang Potehi masuk ke Indonesia (dulu Nusantara) melalui orang-orang Tionghoa yang masuk ke Indonesia di sekitar abad 16 sampai 19. Bukan sekedar seni pertunjukan, Wayang Potehi bagi keturunan Tionghoa memiliki fungsi sosial serta ritual. Tidak berbeda dengan wayang-wayang lain di Indonesia.
Beberapa lakon yang biasa dibawakan dalam wayang potehi adalah Sie Jin Kwie, Hong Kiam Cun Ciu, Cun Hun Cauw Kok, dan Poei Sie Giok. Setiap wayang bisa dimainkan untuk pelbagai karakter, kecuali Bankong, Udi King, Sia Kao Kim, yang warna mukanya tidak bisa berubah.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Wayang_potehi
ASAL USUL WAYANG DARI MANA??
ASAL USUL WAYANG DARI MANA??
Wayang Kulit, seni pertunjukan yang sudah cukup tua umurnya, adalah salah satu bagian dari seni pertunjukan Bali yang hingga kini masih tetap digemari oleh masyarakat setempat. Di desa-desa maupun di kota, masyarakat masih sering mempergelarkan Wayang Kulit dalam kaitan dengan upacara agama Hindu, upacara adat Bali, maupun sebagai hiburan semata. Asal-usul Wayang Kulit di Indonesia hingga kini masih diperdebatkan oleh para ahli dan masih belum ada kesepakatan apakah Wayang Kulit memang asli Indonesia, dari India ataupun dari negara lain. Di lingkungan budaya Bali, pertunjukan Wayang Kulit diperkirakan sudah ada sejak sekitar abad ke IX. Dalam prasasti Bebetin yang berangka tahun Çaka 818 ( 896 M), dari zaman pemerintahan raja Ugrasena di Bali, ditemukan sejumlah istilah seni pertunjukan yang diyakini berarti wayang atau pertunjukan wayang Sejak masa lampau pertunjukan Wayang Kulit menjadi salah satu media pendidikan informal bagi warga masyarakat. Betapa tidak, pertunjukan Wayang Kulit yang memadukan berbagai unsur seni rupa, sastra, gerak dan suara, dalam pementasannya tidak saja menampilkan lakon-lakon literer yang diambil dari karya-karya sastra klasik terutama Mahabrata dan Ramayana, kesenian ini juga menyajikan petuah-petuah mengenai nilai-nilai moral, spiritual dan sosial sehingga masyarakat yang buta huruf akan memperoleh ajaran-ajaran tatwa, yadnya, etika dan lain-lain. Oleh masyarakat penonton semuanya ini dijadikan pedoman dan tuntunan bagi kehidupan mereka sehari-hari.
Sumber : http://www.babadbali.com/seni/wayang/wayang-kulit.htm
Selasa, 18 September 2007
Sekilas Info tentang tokoh Wayang Kresno
Menurut Mahabharata, Kresna berasal dari Kerajaan Surasena, namun kemudian ia mendirikan kerajaan sendiri yang diberi nama Dwaraka. Dalam cerita Mahabharata, ia dikenal sebagai tokoh raja yang bijaksana, sakti, dan berwibawa. Dalam ajaran agama Hindu, ia dikenal sebagai awatara Dewa Wisnu yang kedelapan. Dalam Bhagawad Gita, beliau adalah perantara kepribadian Brahman (Tuhan Yang Maha Esa) yang menjabarkan ajaran kebenaran mutlak (dharma) kepada Arjuna. Beliau mampu menampakkan secercah kemahakuasaan Tuhan yang hanya disaksikan oleh tiga orang pada waktu perang keluarga Bharata akan berlangsung. Ketiga orang tersebut adalah Arjuna, Sanjaya putra Widura, dan Vyasa. Namun Sanjaya dan Vyasa tidak melihat secara langsung, melainkan melalui mata batin mereka yang menyaksikan perang Bharatayuddha.
Selasa, 04 September 2007
Jamu Burung Perkutut
Jamu Burung Perkutut
Visualisasi : gambar 3 burung perkutut di atas pohon, gambarnya
Mempunyai frame seperti telur.
Dimensi : 9x7,1cm
Data-data :
c.o.p. No. 111813
trademark siga duwa
dikeluarkan oleh perusahaan dagang dan
industri Sumber-Djadi
dari ramuan bahan yang istimewa/terpilih. Berkhasiat baik
sekali terhadap pertumbuhan badan dan bagi kesehatan
burung dan memperbaiki suara.
Jamu burung perkutut ini dibuat dari ramuan jamu Jawa asli
pilar (bhs Jawa pileren).
Aturan Pakai : untuk burung bakalan (piyik) supaya diberi tiap seminggu 1
(satu) pil. untuk burung yang sudah dewasa supaya diberi tiap seminggu
2 (dua) pil.
Ekspresionistik: desain kemasan produk ini terlihat sederhana dengan ilustrasi burung perkututnya, sudah cukup memberi gambaran produk ini sebagai jamu untuk burung perkutut ini.
Instrumentalistik: dari sejak dulu masyarakat / orang-orang sangat menyukai burung perkutut karena suaranya yang bagus. Sehingga burung perkutut ini menjadi mahal harganya, sehingga untuk perawatannya pun harus baik dari makanan hingga suplemennya agar suara burung perkutut ini semakin bagus. Oleh karena itu dibuatlah jamu perkutut ini.
Teh Sepeda Balap
Teh Balap Sepeda
Visualisasi : 2 orang sedang balapan sepeda.
Dimensi : label 10x7cm
Data-data :
Pekalongan
daft. No 120597
kertas rokok
jenis kertas art paper
warna kemasan memakai warna merah, coklat dengan
dominan warna hijau dan hitam.
Moto : lebih harum dan sedap.
Location : Pekalongan Utara, PekalonganJl. Patriot No. 150
Pekalongan Utara, Pekalongan
Jawa Tengah 51117
Telp : 62 (0285) 22313
Ekspresionistik: labelnya terlihat modern dengna visual ilustrasi 2 anak yang sedang ikut lomba balap sepeda. Meggambarkan bahwa produk teh ini adalah yang akan memimpin persaingan produk-produk teh di pasaran.
Instrumentalistik: pada kemasan ini secara lugas menggambarkan sesuai dengan nama merk nya. Menurut kami mengapa menggunakan visual ini karena produk ini dimaksudkan lebih dapat dinikmati ssehabis letih beraktivitas.
Senin, 03 September 2007
Raja Wenter Kresno
Nama Produk : Raja Wenter
Visualisasi : wayang dan kuntjine katrisnan
Dimensi :
tertutup 5,6x8cm
terbuka 9,4x12,3cm
Alamat : Jl. Pemuda 23B, Semarang
Telp : 24408
Tercatat dalam : Daft. Syah No. 108927
Slogan : Hemat, Murah, Wantek
No seri :
no. 5 untuk warna orange tua
no. 7 untuk warna kuning mas
no. 13 untuk warna hijau drili
no. 16 untuk warna coklat muda
no. 19 untuk warna jambon
Aturan Pakai :
Masak air 3 botol sampai mendidih (tambah garam dapur 1 sendok makan) masukkan wanter ini diaduk-aduk sampai campur rata. Pakaian dibasahi, lalu dicelupkan, dibolak-balik rata, dimasak terus di atas api sampai mendidih selama 30menit, baru diturunkan. Setelah dingin dicuci berkali kali sampai air cuciannya bersih. Jemur jangan di panasnya matahari.
RAJA WENTER KRESNO
Kata lama "wantek" sebagai sesuatu yang teguh, tak mudah luntur, rupanya berasal dari dunia wanter, inilah masa lalu Indonesia ketika industri tekstil dan garmen belum maju. Sehingga cara untuk memperkaya tampilan adalah dengan mewarnai pakaian sendiri. Bisa baju, celana atau kaos baru yang diubah warnanya bisa juga pakaian lama dicelup ulang supaya tidak kelihatan pudar, pilihan warnanya juga banyak.
Dan kini pada abad ke-21, masihkah wenter dijual?
Jika kita berpikir bahwa harga baju yang dijual sana ada yang berharga murah dan mengapa kita harus repot-repot kan diri kita dengan main celup?
Ekspresionistik: terlihat gambar sebuah wayang kresna yang sedang memegang kunci yang seperti warna.Desain sederhana,hanya menggunakan 1 jenis warna yaitu warna pewarna itu sendiri
Instrumentalistik : wayang kresna menggambarkan seorang raja bijaksana karena menurut kami karena menggunakan image raja maka produk ini merupakan produk yang terbaik di antara pewarna pakaian lainnya. Wayang menggambarkan image Jawa.
Rabu, 29 Agustus 2007
Stefanus Yosefas 625050177
NIM : 625050177
Handphone : 08180822****
Hobbies n interests : NgeDate ma ucil, maen gundam, maen saint saiya..
About me : Bae dan sangat pasrah klo diledek2in, masih kekanak-kanakan suka koleksi maenan saint saiya, klo ngambek diem seribu bahasa tp sekarang ud jarang krn ada yayanknya c..
Raymon Yunanta 625050151
Nama : Raymon Yunanta
NIM : 625050151
Handphone : 08193239****
Hobbies n interests : ngebentuk otot, coret2 bermacam2 benda, koleksi miniatur mobil..
About me : Yang 1 ini emang mukanya Garang tp sebenernya bae, Cowo kekar berbadan besar (Baca:KingKong) yang tangannya gatel corat coret benda, Sang Master Liquify di photoshop.. Hatinya lembut..
Sabtu, 25 Agustus 2007
Brem Cap Suling Gading
Brem Cap Suling Gading
Visualisasi : Gambar sebuah suling bamboo.
Dimensi :
Tertutup 9,2x5,9cm
Data-data :
Depkes. RI. SP. No. 006/11.39/90
isi 2 lb
warna kemasan memakai warna biru dan kuning.
makanan yang bermanfaat, terbuat dari tape ketan.
dikerjakan secara higienis, maka dapat menjamin kualitas
yang halus dan bermutu. Supaya tidak mudah rusak/meleleh.
simpanlah di tempat yang kering dan
matahari terus-menerus.
Perhatian : perusahaan brem cap “suling gading” hanya membuat satu
macam cap saja yaitu cap suling gading.
Moto : Brem yang paling terkenal mutunya.
Ekspresionistik: kemasannya praktis dan sederhana dengan menggunakan visual suling bambu, sehingga menunjukkan ketradisionalannya. Kata gading menggambarkan produk brem dengan kualitas baik yang berwarna putih.
Intrumentalistik: Brem Suling Gading sangat terkenal di daerah Madiun dan sekitarnya. Makanan yang terbuat dari sari tape ketan ini konon katanya dapat membantu menghaluskan kulit dan menghilangkan jerawat. Mungkin karena makanan ini juga mengandung zat yang hampir sama dengan bedak dingin, karena sama-sama terbuat dari beras. Bedanya satu beras ketan satunya beras nasi.
Kelebihan : Manis, dingin di mulut, hangat di perut, bagus buat kulit bisa sebagai obat jerawat
Kekurangan : Banyak tiruannya, mudah rusak jika sudah terbuka
Kertas Sigaret anak Njuling
Kertas Sigaret anak Njuling
Visualisasi : seorang anak desa sedang meniup seruling.
Dimensi :
tertutup 5,4x7,4cm
terbuka 11,3x7,4cm
Data-data :
Daftar No. 175822
kertas sigaret
warna kemasan memakai warna coklat muda dan hijau.
Ekspresionistik : terlihat gambar seorang anak sedang meniup seruling bambu dan berpakaian rapi
Instrumentalistik : seruling menggambarkan image sunda yang merupakan alat musik yang sering digunakan
Harum Manis Cap Nelayan
Cap Nelayan
Visualisasi :
seorang bapak yang bertelanjang dada, memakai caping di
kepalanya sambil memanggul 2 ikan besar.
Dimensi :
tertutup 6,1x6,6cm
terbuka 12,2x6,6cm
Data-data :
daft. No 120597
kertas rokok
warna kemasan memakai warna hitam dan merah
Ekspresionistik: desain kemasannya sederhana dan terkesan tradisional. Warna yang digunakan hanya warna merah dan hitam. Dari bentuk desain keseluruhan kemasannya, produk ini terlihat simpel, hanya berupa kertas rokok, sehingga dalam pengemasannya tidak perlu membuat desain yang terlalu rumit dan juga untuk menghemat biaya produksi.
Instrumentalistik: kertas rokok sudah menjadi kebiasaan para pria perokok di jamannya. Namun untuk jaman sekarang di mana sudah ada pabrik rokok yang membuat rokok jadi, produk kertas-kertas rokok seperti ini sudah semakin jarang, karena masyarakat perkotaan lebih memilih rokok jadi. Sehingga produk kertas-kertas rokok seperti ini hanya masih digunakan di daerah pedesaan-pedesaan
Sigaret Melawan
Sigaret Melawan
Visualisasi : tulisan MELAWAN
Dimensi : 13x8,3cm
Data-data :
Daft. No. 118226
jenis kertas hvs
warna kemasan memakai warna kuning, merah dan hijau.
Moto : murah, halus, memuaskan, kertas rokok bermutu.
Ekspresionintik: dari bentuk desain kemasaannya produk rokok kertas melawan ini memakai 2 warna untuk 2 rasa yang berbeda. Warna kemasan hijau dipakai untuk rasa yang manis, sedangkan untuk rasa original memakai warna kemasan yang kuning. Pada bentuk desain kemasan kertas rokok melawan ini bentuknya lebih terlihat simple, tapi lebih menarik. Untuk desain kemasannya memakai teknik cetak sablon. Karena teknik cetak sablon adalah teknik cetak yang paling murah dan cepat untuk produksi desain kemasan yang hanya memakai sedikit atau beberapa warna saja.
Instumentalistik: produk ini sepertinya ditujukan untuk kalangan menegah atas, terlihat dari desain kemasaannya yang sudah termasuk moderen di jamannya, mungkin untuk masyarakat perkotaan untuk saat itu.
Kecap Cap Kepala Domba
Cap Kepala Domba
Visualisasi : gambar kepala domba.
Dimensi : 6,9x7cm
Data-data :
diproduksi oleh perusahaan kecap Tjia Soeij Hie, kadipaten
warna kemasan memakai warna kuning, merah marun dan putih.
Ekspresionistik: labelnya terlihat sederhana dengan menggunakan visualisasi kepala domba, yang menurut kami bahwa kecap tersebut dapat bertahan lama dan dapat bersaing dengan kualitas kecap lainnya. warna yang digunakan dua warna Coklat dan kuning.
Instrumentalistik: produk ini ditujukan untuk semua kalangan di jamannya. Produk kecap ini termasuk yang mampu bersaing dengan produk-produk kecap lain.
Sambel Pecel Kalkun
Sambel Pecel Kalkun
Visualisasi : gambar ayam kalkun yang berdiri tegak.
Dimensi : lebel 8,5x8cm
Data-data :
Depkes. RI. No.SP. 08/11.01/89
GDP. 245394 Magelang-Indonesia
jenis kertas art paper
Berat 100 gram
siap untuk dipakai, ready for use, Klaar Voort Gebruik
warna kemasan memakai warna kuning dan merah.
Ekpresionistik: desain label ini ditempel pada kemasan plastik sambel pecel, terlihat simpel. Produk ini masih dijual dipasaran. Penggunaan gambar tidak jelas apakah menggunakan gambar kalkun ataukah burung merak. Warna yang digunakan hanya 2 warna merah dan kuning yang mungkin untuk menghemat biaya.
Intrumentalistik: label kemasan ini menggunakan teknik sablon. Sambel kacang ini biasa digunakan untuk bumbu pecel, gado-gado, dan berbagai makanan yang menggunakn sambel kacang. Dan penggunaan gambar kalkun pada kemasan ini menunjukan bahwa sambael pecel ini bercita rasa istimewa atau berkelas.
Getuk Goreng Gaya Baru
Getuk Goreng
Visualisasi : Semar dengan motif batik.
Dimensi : 10,5x6,4cm
Data-data :
Dep. Kes. RI. No. 443.51.113/19.06/1991
pabrik di jalan Jendral Soedirman 200, no. telp 94200
Sokaraja Banyumas
makanan khas Banyumas
warna kemasan memakai warna biru, merah, putih dan hitam.
Moto : enak, gurih dan bergizi.
Ekspresionistik: desain label produk ini menggambarkan sebuah wayang yang bernama semar. Merupakan anggota dari Punakawan yang bijaksana dan selalu menjadi panutan bagi anggota punakawan lainnya. Selain itu Semar adalah tokoh yang sederhana dan merakyat. Semar juga menjadi penasehat bagi raja-raja Pandawa.
Instrumentalistik: Mengapa produk ini menggunakan lambang Semar, karena Semar sendiri adalah tokoh yang terkenal di Jawa/Sunda sebagai tokoh pewayangan, oleh karena itu banyak produk-produk makanan yang berasal dari Jawa/Sunda memakai Semar sebagai lambang nya, salah satunya produk getuk goreng gaya baru ini.